Wednesday, November 16, 2011

Saluran got bukan tempat sampah

bersihkan_got
“Jalanan banjir!”. “Drainase jelek!”. “Sampah tutupi pintu air!”. “Pemerintah gagal membersihkan kali!”. “Musim banjir datang lagi!”. “Pemerintah tidak siap hadapi musim hujan!”.
Itu adalah kata-kata yang sering dilontarkan media maupun masyarakat kalau sudah dekat-dekat musim hujan. Saya sih bukannya mau membela negara. Tetapi terlalu banyak orang yang tidak mau tahu, tidak peduli yang penting tidak banjir. Tetap saja buang sampah sembarangan tetapi tidak mau banjir.
Kalau tidak introspeksi diri kita masing-masing, negara manapun tidak akan sanggup menghadapi permasalahan perkotaan di Indonesia ini kalau masyarakatnya hanya bisa protes dan demo tanpa mau sadar dan memperbaiki diri.
Sebenarnya semua masalah banjir, sampah di kali dan laut, asalnya adalah saluran got di depan rumah kita masing-masing. Coba setelah membaca artikel ini, anda menyempatkan diri ke luar rumah dan melihat keadaan saluran got anda. Apakah lancar? hanya telihat air saja? banyak sampah menumpuk? air tidak jalan sama sekali dan gelap gulita?
Tahukah anda bahwa semua got yang ada di perumahan kita akhirnya bersatu di kali atau sungai yang pada akhirnya sampai ke laut? Jangan hanya mencibir pemerintah tidak bisa kerja. Kita pun sebenarnya memiliki andil dari permasalahan sampah yang ada dan menutupi pintu air sehingga banjir. (kompas 6 November 2008)

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO / Kompas Images
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO / Kompas Images
Memang pertama kita harus sadar dan tidak buang sebarangan.
Tetapi selain itu, kita harus selalu secara berkala (kalau bisa setiap hari) membersihkan saluran got di depan rumah kita. Tidak usah muluk-muluk mau membersihkan se-RT atau mau menggalang masyarakat buat aksi sosial membersihkan got di RT/RW. Itu sudah terlalu jauh, yang ada hanya membuat acara 1 kali dan setelah itu got penuh lagi dengan sampah.
Yang paling penting, perhatikan saja saluran got depan rumah anda sendiri. Bersihkan dari semua sampah terutama sampah plastik seperti kantong kresek, botol plastik, dsb. Kalau saya menyiapkan sapu lidi yang panjang dan pengki untuk mengambil sampah serta juga kait yang terbuat dari besi untuk mengambil kantong kresek. Setelah itu air di got di sapu agar air mengalir. Hal ini juga akan mengurangi resiko penyakit demam berdarah.
Pasti kita akan berpikir, ah… saya bersihkan got depan rumah besok juga penuh lagi. cape-cape amat… malas deh.
Kalau saya terus bersihkan tidak peduli dengan hal itu karena saya puas kalau melihat saluran got saya bersih. Tetapi selain itu saya juga bicara dengan tetangga bila salurannya menghalangi aliran air atau terus menerus kotor. Kita hidup di lingkungan masyarakat. Mereka juga harus peduli, tetapi harus kita beri contoh. Kalau kita hanya protes tanpa melakukan sesuatu mereka pun tidak termotivasi. Oleh karena itu walaupun mulai hanya sendiri, tetangga pun akan melihat dan ikut membersihkan.
Inilah yang selalu menjadi tujuan blog Aku Ingin Hijau. Hanya hal kecil, yaitu membersihkan saluran got depan rumah kita. Tetapi kalau dilakukan oleh semakin banyak orang, maka pasti akan ada hasil dan efek yang luar biasa. Saya yakin bahwa hal ini akan sangat berguna bukan saja untuk mengurangi banjir, memperbaiki kualitas air sungai dan laut untuk habitat laut dan air baku minum kita, tetapi juga akan mengurangi penyakit yang muncul akibat saluran got yang kotor.
  • Jangan buang sampah sembarangan. Buang sampah pada tempatnya yaitu tempat sampah
  • Bersihkan got secara berkala (sebaiknya setiap hari)
  • Ambil semua sampah dari got terutama sampah plastik dan masukkan ke tempat sampah
  • Sampah daun kering dapat anda kompos atau buang ke tempat sampah. Jangan dibuang ke got
  • Jangan membuang oli, minyak, cat tembok, pestisida atau bahan-bahan kimia apapun ke saluran got
  • Hindari pemakaian kadar sabun tinggi saat mencuci mobil
  • Bila got anda sudah dangkal karena banyak endapan, maka anda bisa gunakan cangkul untuk mendalamkan got anda kembali dan memasukkan endapan ke karung plastik
Jangan tunggu dari orang lain. Mulai dari diri kita sendiri. Saluran got bukan tempat sampah dan dapat menyelamatkan kita dari banjir.

Bersih-bersih sebelum hujan

Musim hujan sudah tiba. Kemacetan dan banjir juga sudah mulai terasa.
Apa yang harus kita lakukan di akhir pekan ini? Ayo kita sama-sama:
inilah tips2nya:
  1. Bersihkan dan perdalam selokan di sekitar rumah anda. Kalau got banyak kotoran dan lumpur harus dikeruk agar jadi lebih dalam.
  2. Bersihkan talang rumah anda untuk mencegah demam berdarah
  3. Tanam pohon sebanyak-banyaknya. Boleh di pot dan lebih baik di taman. Musim hujan sangat cocok untuk menanam pohon karena pohon lebih mudah adaptasi ke lingkungan baru
  4. Buat sumur resapan. Paling tidak resapan BioPori
  5. Cek genteng rumah anda untuk menghindari kebocoran
  6. Buat tong penadah air hujan. Air semakin susah. Jangan dibuang percuma
  7. Cek seluruh rumah untuk tempat genangan air tempat bersarangnya nyamuk.
  8. Gemburkan tanah kebun anda agar bisa menyerap dengan lebih baik, tapi beri rumput agar tanah tidak terbawa air hujan
  9. Siapkan lilin dan senter beserta baterai bila mati lampu
  10. Jangan lupa persiapkan cadangan makanan untuk berjaga-jaga dari banjir
  11. Ajak lingkungan anda bersama RT dan RW untuk sama-sama membersihkan got dan jalanan
Mudah-mudahan dengan cara-cara ini maka musim hujan 2011-2012 bisa kita lewati bersama dengan lebih baik. Sekarang bukan lagi sedia payung sebelum hujan tetapi bersih-bersih sebelum hujan.

Wednesday, November 9, 2011

IMPORTANT NEWS!! VOTE KOMODO ISLAND INDONESIA!!

Informasi komodo Indonesia dikalahkan kadal air Malaysia dalam persaingan masuk menjadi New Seven Wonder of Nature hanyalah isapan jempol. Terbukti dalam situs resmi www.new7wonder.com binatang yang berhabitat di area bakau sepanjang 4,5 kilometer sungai di Malaka tidak tercantum sebagai nominasi.   Di Malaysia tak ada kampanye memasukkan kadal air sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Kehebohan ini bermula dari sebuah berita tentang kadal air yang dilansir bagian Pusaka dan Budaya Negara Bagian Malaka. Ketua Komite Pariwisata, Pusaka dan Budaya Datuk Latiff Thamby Chik menjelaskan, institusinya berniat menjadikan kadal air sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Malaka. Sontak berita yang dimuat oleh media lokal berbahasa Inggris, The Star, 1 Juni 2011 ini menyebar di antara pengguna BlackBerry dan twitter.
“Mungkin biasa bagi penduduk lokal melihat kadal raksasa muncul dari sela-sela tanaman bakau, beberapa bahkan tak menyukai kehadirannya, namun bagi turis asing sangat menarik karena tak bakal menemukannya di negera mereka. Sejumlah turis asing seringkali menunggu dengan sabar di sepanjang sungai untuk melihat kemunculan raksasa ini dari area bakau,” papar Chik.
Dirinya membenarkan apabila pemerintah Malaysia berniat memperkenalkan kadal air raksasa sebagai objek wisata bagi turis asing. Rencananya kawasan ini akan dijadikan seperti Pulau Komodo di Indonesia. Pemerintah bagian Malaka bahkan akan mengoperasionalkan kapal pesiar yang memungkinkan turis melihat dari jarak dekat kadal raksasa itu.
Berbagai informasi mengenai hal ini pun menyebar di kalangan jurnalis tidak terkecuali redaksi Generasi Indonesia. Salah satu informasi melalui blackberry massager (BBM) menyebutkan bahwa Pulau Komodo terus tertinggal dari wisata negara tetangga. Namun di BBM yang sama terdapat ajakan untuk vote Komodo.
Inilah salah satu BBM tersebut : “Guys, DATA PENTING!! PULAU KOMODO terus ketinggalan voting di news7wonders.. kita udah kalah dair negara tetangga kita, butuh 100 juta voter lagi buat ngunci mati kita jadi new7wonders.. AYOOOO KITA DUKUNG. Ketik Komodo kirim ke 9818.. Kita hampir kalah dengan KADAL AIR RAKSASANYA Malaysia.. Yo kita dukung terus!! Bantu broadcast ya.. Rakyat senang jika INDONESIA terkenal!”
Berbagai tanggapan mengenai hal ini pun berdatangan. Panji, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta tidak mempercayai kalau Pulau Komodo kalah dari kadal air Malaysia. “Gue nggak percaya kalau kita kalah sama Malaysia. Mereka cuma bikin heboh dan cari sensasi aja, maunya bikin gara-gara,” kata mahasiswa semester satu ini didampingi beberapa teman sekampusnya.
Berikut 28 finalis New Seven Wonder of Nature yang disusun berdasarkan abjad:
1. Amazon (Bolivia, Brazil, Kolombia, Prancis, Guiana, Guyana, Peru, Suriname, Venezuela)
2. Angel Falls (Venezuela)
3. Bay of Fundy (Kanada)
4. Black Forest (Jerman)
5. Bu Tinah Island (Uni Emirate Arab)
6. Cliffs of Moher (Irlandia)
7. Dead Sea (Israel, Yordania, Palestina)
8. El Yungque (Puerto Rico)
9. Galapagos (Ekuador)
10. Grand Canyon (Amerika Serikat)
11. Great Barier Reef (Australia, Papua Nugiuni)
12. Halong Bay (Vietnam)
13. Iguazu Falls (Argentina, Brazil)
14. Jeita Groto (Libanon)
15. Jeju Island (Korea Selatan)
16. Kilimanjaro (Tanzania)
17. Komodo (Indonesia)

18. Maldives (Maldives)
19. Masurian Lake District (Polandia)
20. Matterhorn (Italia, Swiss)
21. Milford Sound (New Zealand)
22. Mud Volcano (Azerbajian)
23. Puerto Princesa (Filipina)
24. Sundarbans (India)
25. Table Mountain (Afrika Selatan)
26. Uluru (Australia)
27. Vesuvius (Italia)
28. Yushan (Taiwan)

AYOOO PILIH KOMODO JADI  NEW SEVEN WONDERS!!
                                                                             











COME TO KOMODO ISLAND INDONESIA AND VOTE KOMODO ISLAND FOR NEW 7 WONDERS!! C'MON EVERYBODY VOTE KOMODO!! JUST MESSAGE "KOMODO" SEND 9818!! LIFE KOMODO!! LIFE INDONESIA!!

Pink Beach - Komodo island

Thursday, August 18, 2011

9 Tanaman Terampuh untuk Mencegah Global Warming ( Version Indonesian )


9 Tanaman Terampuh untuk Mencegah Global Warming


Bungur & Mahoni

  
 Dikenal mampu menyerap polutan seperti timbal.  Maka kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kota-kota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara Sebaliknya, pohon seperti akasia sebaiknya jangan dijadikan pohon jalur hijau. Mengapa? karena akasia menjadi salah satu pencetus asma. Begitu juga pohon palem yang indah bentuknya, tak begitu besar manfaatnya. 



Lumut

    
Lumut yang menempel di batang pohon mampu mendeteksi tingkat polusi udara suatu daerah. Semakin banyak lumut menempel di sebuah pohon berarti semakin baik kualitas udara di tempat itu.



Tanaman Sirih Belanda

   
Tanaman perdu yang bisa tumbuh dimana saja, termasuk di dalam pot di halaman rumah ini mampu menyerap formaldehida dan benzena. Hasilnya rumah pun lebih segar dan lega untuk bernafas.


Kembang Sepatu

   
Mampu menyerap nitrogen sehingga membuat paru-paru kita jadi lega. Namun jangan sekali-sekali menanam bunga kembang sepatu di dekat ruang Radiografi. Tanaman ini berfungsi meneruskan radiasi sehingga berbahaya bagi orang di sekitar tempat radiografi tersebut.


Sansevieria
   
Kalau kembang sepatu berfungsi melanjutkan radiasi, tidak demikian dengan tanaman sansevieria ini. Sansevieria mampu menyerap 107 jenis racun, termasuk polusi udara, asap rokok (nikotin), hingga radisi nuklir, sehingga cocok dijadikan penyegar. Oya, kaktus juga bisa menghambat radiasi.



Pohon Trembesi

   
Mampu menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, sehingga sangat disarankan untuk ditanam sebagai pohon penghijauan. Namun trembesi membutuhkan lahan yang cukup luas.

Tuesday, August 16, 2011

Go Green Initiative dan Prinsip ( Version Indonesian )

Go Green Initiative
Go Green Initiative didirikan pada tahun 2002 di Pleasanton, California oleh Jill BuckGo Green Initiative (GGI) adalah Program Pendidikan & Stewardship Lingkungan yang berlokasi di seluruh 50 negara bagian dan di 13 negara. 
Ini gratis untuk semua sekolah dan beroperasi di pra-sekolah melalui universitas.Prinsip

Prinsip utama dari GGI mengikuti GREEN singkatan dan berdiri untuk:

  • Menghasilkan kompos. Ini adalah cara alami untuk daur ulang.Melalui program kompos dasar dan cacing, anak-anak belajar tentang ekologi, biologi dan pengurangan limbah.
  • Mendaur ulang segala yang tidak dapat digunakan kembali dan membeli item yang dapat didaur ulang. Dengan cepat menyusut ruang TPA dan berkurangnya sumber daya alam, daur ulang tidak pernah lebih penting. Daur ulang barang-barang seperti cartridge kertas, plastik, aluminium dan tinta mengurangi emisi gas rumah kaca beracun dan menghemat energi.
  •  Mengelola E-limbah dengan mencari solusi kreatif untuk mengalihkan bagian-bagian komputer usang, ponsel dan perangkat lain seperti dari aliran limbah. Sekolah yang mendaur ulang menyediakan banyak dibutuhkan bahan untuk produsen yang menghasilkan produk daur ulang.
  • Mendidik siswa, guru dan orang tua bertanggung jawab terhadap lingkungan perilaku. Ketika siswa, guru dan orang tua bekerja sama untuk membuat sekolah mereka ramah lingkungan, mereka lebih cenderung untuk mengambil perilaku yang sama ke dalam hidup dari mereka kampus. Tujuan kami adalah untuk menciptakan komunitas sekolah lingkungan bertanggung jawab seluruh bangsa dan seluruh dunia.
  • Mengevaluasi dampak lingkungan dari setiap kegiatan.Identifikasi produk dan praktek-praktek yang bisa mengancam kesehatan anak-anak dan dunia di sekitar mereka.Pertimbangkan memperbaiki lingkungan kampus dengan kegiatan seperti menghilangkan konsumsi energi yang berlebihan; mengevaluasi toksisitas pestisida yang digunakan dalam kelas dan di taman bermain; meningkatkan kualitas udara luar melalui upaya carpooling meningkat, dan bekerja untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
  • Menasionalisasi prinsip-prinsip konsumsi kertas bertanggung jawab. Pertimbangkan pembelian konsumen pasca daur ulang kertas dan produk kantor. Gunakan teknologi untuk berkomunikasi secara elektronik sebanyak mungkin. Mencari cara untuk menyediakan akses Internet untuk semua keluarga sekolah.
Sejak tahun 2004, GGI telah menyelenggarakan Pertemuan Global melayani siswa, guru, orangtua, administrator, bisnis dan pemimpin pemerintahan. Internasional 2008 Go Green Earth Summit akan diselenggarakan di Syracuse, New York, 17-18 Oktober. Go Green Radio, yang diselenggarakan oleh pendiri, Jill Buck, mulai 27 Juni 2008 di 12:00 EST pada VoiceAmerica.

Go Green Initiative and Principles ( Version English )


Go Green Initiative


The Go Green Initiative was founded in 2002 in Pleasanton, California by Jill Buck 
The Go Green Initiative (GGI) is an Environmental Education & Stewardship Program located in all 50 states and in 13 countries. It's free to all schools and operating in pre-schools through universities.

Principles


The Main tenets of the GGI follow the acronym GREEN and stand for:
  • Generate compost. This is nature's way of recycling. Through basic and worm composting programs, children learn about ecology,biology and waste reduction.
  • Recycle everything that cannot be reused and purchase items that can be recycled. With fast shrinking landfill space and diminishing natural resources, recycling has never been more important. Recycling items such as paper, plastic, aluminum and ink cartridges reduces toxic greenhouse gas emissions and conserves energy. Manage E-waste by finding creative solutions to divert obsolete computer parts, cell phones and other such devices from the waste stream. Schools that recycle provide much-needed materials to manufacturers who produce recycled products.
  • Educate students, teachers and parents on environmentally-responsible behavior. When students, teachers and parents work together to make their schools environmentally friendly, they are more likely to take the same behaviors into their off campus lives. Our goal is to create environmentally responsible school communities throughout the nation and across the globe.
  • Evaluate the environmental impact of every activity. Identify products and practices that could threaten the health of children and the world around them. Consider improving the campus environment with activities such as eliminating excessive energy consumption; evaluating the toxicity of pesticides used in classrooms and on playgrounds; improving outdoor air quality through increased carpooling efforts; and working to improve indoor air quality.
  • Nationalize the principles of responsible paper consumption. Consider purchasing post consumer recycled paper and office products. Use technology to communicate electronically as much as possible. Seek ways to provide Internet access to all school families.
Since 2004, GGI has hosted a Global Summit servicing students, teachers, parents, administrators, businesses and government leaders. The 2008 International Go Green Earth Summit will be held in Syracuse, New York October 17–18. Go Green Radio, hosted by the founder, Jill Buck, begins June 27, 2008 at 12PM EST on VoiceAmerica.